Saturday, February 27, 2010

PERPISAHAN

Belum sebulan lalu masih terasa sedih dan haru karena kepulangan seseorang yang sangat dekat dengan masjid Al Falah. Wida Ridiana. Datang ke Berlin pada tahun 2002. Ia menyelesaikan masa studinya sebagai MSc pada tahun 2009. Selama ini Wida adalah bendahara masjid dan namanya resmi tercatat pada surat pendirian lembaga IWKZ e.V. Lembaga yang terdaftar secara resmi di pemerintahan Jerman sebagai penyambung budaya Indonesia di negeri ini.

Wida mulai banyak melakukan aktivitas mendukung kegiatan dakwah kepada masyarakat Berlin pada masa Ustadz Agustino Zulys memimpin masjid Al Falah. Aktivitasnya terus berlanjut setelah Ust. Dr.Agustino kembali ke tanah air dan estafet kepemimpinan masjid berpindah tangan kepada Qiyadah baru yaitu Ustadz Dr. Makky Sandra Jaya.

Selama itu pula Insya Allah, amal kebaikan yang luar biasa mengalir untuk gadis ini. Amal yang Insya Allah ikhlas. Wida sendiri pada saat perpisahannya benar-benar lupa bahwa kepulangannya akan berdampak pada pengurusan kembali ke pengacara mengenai perubahan akta lembaga budaya ini. Secara de facto dan de jure keberadaan namanya bagi lembaga ini sangatlah penting. Semoga Allah Subhanahuwata'ala membalas amalnya dengan banyak kebaikan di dunia dan di akhirat. Amiin.

Thursday, February 25, 2010

wedang jahe nggak pake bakso

"Mas, aku sudah rebus air panas...mau wedang jahe?" kata mba. "Hmmm...mau!" kata mas. "Ya sudah 5 ribu," mba ngasih harga 'ngguyon'. "Nggak pake bakso," balas mas dengan tampang manisnya tertahan... mba mendelikkan mata lucu akhirnya tertawa "wakakak..." mas seperti biasa jaim dengan senyum yang dikulum...weleh-weleh...

Kaki Manis

Mas, mau berangkat ke Uni. Biasa turun satu lantai. Di bawah dua orang nenek Frau Scholz dan Frau Pantic sedang curhat satu sama lain, mereka punya jadwal curhat pagi dan malam. Dengan tampang manis mas senyum-senyum kepada dua nenek tersebut.

"Aufpassen-aufpassen", seru Frau Scholz. Kayaknya Mas nggak 'mudeng' dengan sama komentar Frau Scholz, terus saja mas senyum-senyum manis gitu loh...he3x... "aaaah..." kata Frau Scholz sambil melambaikan tangan.."Er verstehet nicht". Mas jadi bingungkan... Akhirnya keluar deh bahasa Tarzan nya Frau Pantic. Dengan kedua tangannya berliuk-liuk, mencontohkan orang jatuh berdebum (coba hayo bayangin)....he3x...

Ternyata kaki mas sudah hampir salah menjejak anak tangga. Alhamdulillah nggak tergelincir jatuh he3x...Besok-besok mas mesti pasang tampang manis dan kaki manis juga he3x...

Wednesday, February 24, 2010

TERIMA KASIH KAU TELAH CEMBURU

"Nanti sore kita ada pesta dengan kawan lama saya," kata Rahman memberitahu. "Di mana?" tanya Yara memastikan "Di tempatnya Hakan," jawabnya. "Saya pakai baju apa?" tanya Yara. "Pakai baju santai atau resmi?" sambungnya. "Cuma acara biasa, yang santai saja," jawab Rahman. Yara memilih mengenakan T Shirt dan jeans kegemarannya. Praktis. Ia memang tidak suka berpakaian yang merepotkan. Demikian jugalah penampilannya pertama kali bertemu Rahman. Pria Jerman dengan postur tubuh tinggi dan gagah itu menikahi Yara setelah ia masuk Islam dan mengganti nama aslinya Markus menjadi Rahman.

Wanita muda ini ingin tahu bagaimana kawan-kawan suaminya di Jerman. Yang sudah ia kenal cuma Hakan. Orang Turki kawan suaminya yang mengelola sebuah Kneipe.

***

Di tempat Hakan.

"Halo! Wie geht's dir?" kata seorang perempuan Jerman kepada Rahman. "Mir geht's Gut. Danke. Und wie geht's dir?" jawab Rahman membalas salam. "Auch Gut. Sehr lange nicht gesehen," perempuan muda itu balik menjawab. Ia mendekat ke arah Rahman. Merangkul pundaknya dan mendaratkan pipinya di pipi Rahman. Rahman merasa tidak nyaman. Kejadiannya begitu cepat.

Monday, February 22, 2010

Salju di Turki

Di malam yang sejuk mba bertanya pada mas nya. "Mas di Turki salju nggak yach?" Mas yang ditanya diam saja. Mba berkata sendiri "Kayaknya salju deh, Iraq aja salju." Mas nya akhirnya buka suara. "Turki yang dekat 'lebanon' sih salju." Tampangnya kalem. Mba memandang Mas. "Haa...ha..ha.."

Sunday, February 21, 2010

TERMIN

"Shahina, kannst du mir bitte helfen?" tanya Ermina di gagang festnet. "Was ist es?" Shahina balik bertanya. "Kannst du bitte mein son von schule um 12:30 abholen?, ich habe ein termin und ich hole Fayyad um 15.00 Uhr ab." Ermina menyatakan permintaannya. "Ja, gerne. Er kann auch in mein Haus bleiben. Er kann mit Saqib zusammen spielen." Shahina menyanggupi permintaan Ermina.

Hari ini memang berbeda. Pagi-pagi sekali Ermina sudah bangun. Ia menyiapkan masakan yang lebih banyak dari biasanya. Selesai sudah ia menata makanan di meja makan untuk sarapan pagi suami dan ketiga anaknya. Sebagian lauk yang sudah masak itu dimasukkan ke dalam plastik kemasan.

Suaminya sudah harus berangkat bekerja ke Uni jam 7:00. Ia mitarbeiter di sana. Ermina mengerjakan semua urusan dan tugas-tugas rumah tangga sendiri. Tidak umum istilah pembantu rumah tangga di Berlin. Tenaga manusia sangat mahal.

Ibu berusia 30 tahun itu menyiapkan semua keperluan anak pertamanya. Buku-buku sekolah dan pekerjaan rumah sudah diperiksa dan masuk ke dalam tas Fayyad. Roti, salami halal kesukaan Fayyad, air minum dan buah. Tidak lupa Guemmibaerchen. Jam 7:30 Ermina harus mengantar Fayyad ke sekolah. Selesai sekolah sekitar jam 12:30 biasanya ia menjemput Fayyad dari sekolah. Siang ini tidak. Ermina ada termin.

Friday, February 19, 2010

GIFT & GESCHENKE

MEMPERKENALKAN HALAMAN BARU DARI BLOG SELINTAS CAHAYA

Pada halaman GIFT & GESCHENKE kami sajikan produk kerajinan tangan khas Indonesia yang dapat anda jadikan sebagai hadiah bagi sahabat, relasi, kolega anda.

Tuesday, February 16, 2010

Nikmat yang sudah jatahnya

Selasa minggu lalu, pagi-pagi aku kena sakit perut. Hari itu majlis ta'lim diundang ke rumah bu Isye Pepe Suparman. Yakin dalam hati kalau itu pasti godaan dari setan yang bikin perut jadi sakit, supaya gagal untuk beramal kebaikan hari itu.

Alhamdulillah karena hidayah Allah minggu lalu selepas majlis ta'lim di rumah Uni Meli, aku sudah bicara langsung ke mba Yuni memintanya untuk menyampaikan tausiyah dan meminta kesediaan mba Indah untuk memimpin doa di masjid ta'lim minggu berikutnya di rumah bu Isye itu.

Alles Klar. Semua tim pengisi majlis ta'lim sudah oke. Sebagai penanggung jawab majlis ta'lim aku yakin acara akan berjalan aman, Insya Allah tanpa kehadiranku. Begitu pikirku jadi aku nggak usah sakit-sakit berangkat. Ya Allah malas benar hambamu ini baru dikasih sakit perut sudah berniat seperti itu.

Hingga sejam sebelum acara dimulai aku masih menikmati sakit perut itu, hingga akhirnya memutuskan untuk benar-benar menelepon mba Yuni, menyampaikan kemungkinan besar bahwa aku berhalangan datang karena sakit perut. Itu memang rencana yang tidak nyaman, tapi kenyataan.

Tetapi ternyata Allah punya rencana lain. Suara telpon memanggil-manggil. Rupanya mba Nanin

Doa Keselamatan

Kasihan kepada diri sendiri oleh karenanya berdoalah dengan doa ini mudah-mudahan selamat dunia dan akhirat. Amiin.

Allahumma inni as’aluka salamatan fid diin (yang Allah, berilah aku keselamatan di akherat)
wa ‘afiatan fil jasad (dan kesehatan tubuh)
wa ziyadatan fil ‘ilmi (dan bertambah ilmu)
wa barakatan fir rizqi (dan keberkahan rezeki)
wa taubatan qablal maut (dan taubat sebelum mati)
wa rahmatan ‘indal maut (dan kasihsayang ketika mati)
wa maghfiratan ba’dal maut (dan ampunan setelah mati)
Allahumma hawwin ‘alayya fii sakaratil maut (ya Allah permudahkanlah aku ketika sekarat/hendak mati).

Monday, February 15, 2010

Ruku

Alhamdulillah, masih dingat oleh Allah sebagai orang yang ruku ketika sedang ruku. Terima kasih ya Allah sudah mengingatku. Betapa beruntung di ingat oleh Allah. Terima kasih sudah mengizinkanku mengingatMu di saat rukuku. Terima kasih ya Allah. Terima kasih.

Saturday, February 13, 2010

Kenangan Malam Takbiran

Sekitar tahun 2007, Masjid Al Falah Berlin pindah ke Feldzeugmeister 1/Perleberger 61. Malam takbiran itu kami tidak punya bedug untuk takbiran. Mengenang kecintaan pada suasana takbiran di Indonesia, Pak Bram, Pak Dadeng dan bapak-bapak yang lain merekayasa sebuah bedug kecil. Lumayan berfungsi. Dias tampak melantunkan gema takbir bersama dengan Pak Beben (di belakang). Ibu-ibu dan remaja putri juga turut takbir bersama.

Wednesday, February 10, 2010

FISIK MU MEMANG SUDAH TUA TETAPI HATI MU TIDAK !!

...

"Bu Raniyah, apa khabar?" tanya Salma di gagang telepon. "Baik," jawab Raniyah, "Saya mau pesan 30 risoles untuk hari Kamis dua minggu lagi! Untuk kawan kerja lama saya yang mau pesta ulang tahun," pesan Raniyah kepada suara di seberang. "Alhamdulillah, nanti Kamis dua minggu ke depan saya kirim," sambut Salma senang.

"Bu Raniyah, kapan mau datang ke masjid?" tanya Salma lagi. "Waduh, saya malu ke masjid! Saya tidak bisa mengaji," jawab Raniyah. "Tidak apa-apa Bu, justru kita ke masjid supaya bisa mengaji," kata Salma menanggapi. "Datang saja Bu Raniyah hari Selasa jam 10:00 pagi, saya juga ada di masjid," sambung Salma.

Raniyah memang ada keinginan untuk belajar mengaji. Tetapi ia malu. Ia sudah tua, setahun lagi sudah kepala tujuh umurnya. Bagaimana ia bisa belajar? Dirinya menganggap ia pasti yang paling bodoh di sana nanti. Sampai sekarang pun ia belum bisa sholat. Semua bacaan sholat sudah hilang dari kepalanya. Cuma Qulhu Allahu Ahad, Al Falaq dan An Nas yang ia ingat karena sebelum tidur sering ia baca. Beberapa tamu dari Indonesia yang menginap di rumahnya di Berlin terkadang meninggalkan buku bacaan sholat atau buku pelajaran agama. Raniyah memang membuka buku itu dan mencoba untuk menghafal tapi ia tidak bisa membaca huruf Arab hanya bacaan dalam tulisan Indonesianya.