Sekitar tahun 2007, Masjid Al Falah Berlin pindah ke Feldzeugmeister 1/Perleberger 61. Malam takbiran itu kami tidak punya bedug untuk takbiran. Mengenang kecintaan pada suasana takbiran di Indonesia, Pak Bram, Pak Dadeng dan bapak-bapak yang lain merekayasa sebuah bedug kecil. Lumayan berfungsi. Dias tampak melantunkan gema takbir bersama dengan Pak Beben (di belakang). Ibu-ibu dan remaja putri juga turut takbir bersama.
Kereeennn ^^
ReplyDeleteLydia, jadi itu ada harta karun masjid berupa sebuah rebana, dipadu padan dengan gulungan karpet, ditopang dengan kaki dari kursi yang dibalik di tambah dengan penyanggah bantal putih...he3x... kreatif kan bapak-bapak :) jadi deh bedug tinggal di pukul-pukul deh pake kayu kecil...he3x...
ReplyDeleteHidup berakal,Mati beriman, Mba. Hehehee ^^
ReplyDelete